ARTIKEL

Minggu, 08 November 2015
PURBALINGGA PERWIRA


Purbalingga adalah salah satu daerah yang berada di Jawa Tengah yang memiliki semboyan ‘Purbalingga Perwira’. Purbalingga dibatasi dengan Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banjarnegara, serta Kabupaten Banyumas. Purbalingga adalah suatu daerah yang masih asri dan sangat indah. Di daerah ini sawah masih sangat banyak dan terbentang luas ditambah dengan indahnya Gunung Slamet.


Purbalingga merupakan tanah kelahiran Pahlawan Revolusi Nasional yaitu Panglima Besar Jenderal Soedirman. Maka dari itu sebagai penghargaan dan untuk mengenang jasa-jasa beliau, dibangunlah Monumen Jenderal Soedirman di Purbalingga tepatnya di Kecamatan Rembang. Monumen ini merupakan satu dari beberapa objek wisata yang ada di Purbalingga. Selain sebagai tanah kelahiran Panglima Besar Jenderal Soedirman, Purbalingga juga merupakan tanah kelahiran saya loh heheh.


Selain Monumen Jenderal Soedirman, di Purbalingga juga terdapat beberapa tempat wisata yang wajib dikunjungi jika berada di daerah yang asri ini. Salah satunya adalah Owabong yang merupakan singkatan dari Objek Wisata Air Bojongsari. Objek wisata ini berada di Kecamatan Bojongsari, Purbalingga. Di sini pengunjung bisa menikmati area bermain air yang sangat luas, wisata edukasi anak-anak, dan Owabong juga menyediakan cottage untuk para pengunjung yang ingin bermalam. Dijamin tidak akan menyesal berkunjung ke objek wisata ini.

Daerah yang menggunakan bahasa Banyumasan atau yang biasa dikenal dengan ‘bahasa ngapak’ ini memiliki beberapa makanan khas. Salah satunya adalah Kacang Goreng Mirasa. Tampilannya boleh gosong seperti kacang kulit pedesaan, tetapi rasanya jangan diragukan. Kacang Goreng Mirasa bisa dijadikan buah tangan untuk sanak saudara jika berkunjung ke Purbalingga.




Industri knalpot merupakan salah satu industri yang ada di Purbalingga. Purbalingga merupakan produsen knalpot terbesar di Indonesia, maka dari itu dibangunlah Tugu Knalpot di pertigaan jalan menuju Bobotsari yg merupakan salah satu icon Purbalingga. Industri ini biasa dikenal dengan Knalpot Bralink. Knalpot Bralink ini sudah dikenal masyarakat khususnya kalangan perusahaan-perusahaan otomotif dan pemilik kendaraan yang menginginkan alternatif suku cadang berkualitas dan memiliki harga yg murah tetapi tidak murahan. Industri ini merupakan transformasi dari industri kuali dan panci tembaga. 

KARANGAN

Karangan adalah kumpulan ide dan pikiran seseorang yang dijadikan suatu karya dalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa tulis yang dapat dinikmati pembacanya.
Adapun pengertian karangan menurut beberapa ahli, antara lain :

Gie (1995: 17)
Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca.

Sirait, dkk (1985: 1)
Karangan adalah setiap tulisan yang diorganisasikan yang mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan tertentu biasanya berupa tugas di kelas.

Widyamartaya (1990)
Mengarang dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksud oleh pengarang.

Keraf (1994: 2)
Karangan adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata demi kata sehingga menjadi sebuah kalimat, paragraf dan akhirnya menjadi sebuah wacana yang dibaca dan dipahami.

MACAM-MACAM KARANGAN
Karangan dibagi menjadi 5 jenis, yaitu :
1.  Karangan Deskripsi
Karangan Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan suatu objek atau benda yang dapat membuat pembaca seolah-olah merasakan, melihat ataupun mengalami sendiri topik mengenai objek yang ada pada karangan tersebut.

a. Ciri-ciri karangan deskripsi antara lain :
·      Menggambarkan atau melukiskan suatu objek secara jelas kepada pembaca;
·      Melibatkan observasi panca indera;
·     Metode penulisan menggunakan cara objektif, subjektif, atau kesan pribadi penulis terhadap suatu objek.

b. Macam-macam karangan deskripsi
·    Karangan deskripsi tempat, yaitu karangan yang mendeskripsikan tentang lokasi, keberadaan, atau posisi. Contohnya seperti dibawah ini.

·      Karangan deskripsi makhluk hidup, yaitu karangan yang mendeskripsikan tentang manusia, binatang, atau tumbuhan. Contohnya seperti dibawah ini.

·  Karangan deskripsi benda, yaitu karangan yang mendeskripsikan suatu benda. Contohnya seperti dibawah ini.

·      Karangan deskripsi peristiwa atau kejadian, yaitu karangan yang mendeskripsikan suatu kejadian atau peristiwa. Contohnya seperti dibawah ini.

·  Karangan deskripsi suasana hati, yaitu karangan yang mendeskripsikan suasana hati. Contohnya seperti dibawah ini.


2. Karangan Narasi
Karangan narasi adalah karangan yang berisi serangkaian peristiwa baik yang bersifat fiksi maupun non fiksi yang disampaikan berdasarkan urutan waktu yang logis dan sistematis.

a. Ciri-ciri karangan narasi antara lain :
·      Menyajikan cerita mengenai peristiwa yang menarik;
·      Cerita diurutkan secara kronologis;
·      Terdapat konflik dan tokoh yang menjadi inti karangan;
·      Memiliki setting yang disampaikan dengan jelas;
·      Bertujuan untuk menghibur pembaca.

b. Contoh Karangan Narasi


3. Karangan Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah karangan yang memaparkan atau menjelaskan suatu informasi kepada pembaca.

a. Ciri-ciri karangan eksposisi antara lain :
·      Menyajikan atau menyampaikan sebuah informasi;
·      Informasi yang disampaikan berupa fakta atau benar-benar terjadi;
·      Tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca;
·      Menjelaskan suatu proses atau analisa suatu topic.

b. Contoh Karangan Eksposisi


4. Karangan Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah karangan yang berisi pendapat penulis mengenai suatu hal.

a. Ciri-ciri karangan argumentasi antara lain :
·      Terdapat pendapat penulis mengenai topic yang sedang dibahas;
·      Pendapat tersebut dilengkapi dengan bukti yang berupa fakta, data, contoh, atau grafik;
·      Bertujuan untuk meyakinkan pembaca;
·      Penulis menghindari keterlibatan emosi dalam menyampaikan pendapat.

b. Contoh Karangan Argumentasi


5. Karangan Persuasi
Karangan Persuasi adalah karangan yang berisi ajakan kepada para pembaca untuk melakukan suatu hal.

a. Ciri-ciri karangan persuasi antara lain :
·      Karangan bersifat mengajak;
·  Memiliki alasan yang kuat berupa fakta, data, dan lain-lain untuk meyakinkan pembaca;
·   Karangan ini berusaha menghindari konflik agar para pembaca tidak kehilangan kepercayaan;
·     Karangan ini berusaha mendapatkan kesepakatan atau kepercayaan antara penulis dengan pembaca.

b. Contoh Karangan Persuasi







Sumber :


ANALISIS ARTIKEL EKONOMI - BAHASA INDONESIA 2

Senin, 05 Oktober 2015
Kisah Dua Sahabat Bangkitkan Bisnis Kartu Ucapan



Liputan6.com, Jakarta - Teknologi yang kian berkembang membuat orang semakin mudah untuk berkomunikasi. Hal ini pun berdampak pada penyampaian ucapan yang kini jadi lebih mudah.

Apabila dulu kita harus membeli kartu ucapan untuk menyampaikan berbagai ucapan spesial, kini cukup dengan mengirim pesan singkat via sms ataupun e-mail, dan ucapan yang ingin disampaikan dapat dengan mudahnya tersampaikan kepada orang yang kita tuju.

Nah, momen yang spesial itu pun akhirnya terasa biasa saja karena ucapan yang dulu dikemas begitu bagusnya kini hanya berbentuk rangkaian kata yang dikirim via pesan singkat dengan mudah, dan terkesan tak butuh usaha ekstra.

Berniat untuk mengembalikan momen tersebut, dua sahabat Tania Larasati dan Maria Juliana, mencetuskan ide untuk membuat bisnis kartu ucapan dengan konsep pop up di bawah label Pop Your Heart. Bisnis yang mereka bangun ini diharapkan dapat menjadi penggerak bagi masyarakat untuk kembali memaknai momen spesial yang mereka alami.

"Menurut kita, suatu ucapan itu sangat personal touch banget, dan kalau dibikin jadi kartu ucapan atau frame jadi bisa disimpan lebih lama," tutur Maria kepada TimLiputan6.com beberapa waktu lalu

Dengan modal awal sebuah printer seharga Rp 5 juta, bisnis yang mereka bangun sejak tahun 2012 ini pun berjalan mulus. Tidak tanggung-tanggung, omzet hingga Rp 80 juta mampu mereka kantongi setiap bulannya. Cukup besar untuk bisnis yang baru dirintis.

Sebelumnya, Tania Larasati atau yang akrab disapa Anya ini hanya mempromosikan kartu ucapan hasil karyanya via sosial media instagram. Tidak disangka, peminatnya pun banyak dan pesanan mengalir. Ia pun akhirnya menggandeng Maria Juliana sebagai rekan bisnisnya.

Konsep pop up yang mereka kedepankan mengangkat kreasi buatan tangan (handmade) berbentuk dua lapis kertas tertutup, yang saat dibuka akan memunculkan efek tiga dimensi yang sangat menarik.

Soal harga, kartu ucapan karya Pop Your Heart ini dibanedrol dari harga Rp 75 ribu hingga Rp 1,5 juta rupiah. Selain berbentuk kertas, mereka pun menawarkan karya pop up berbentuk ucapan yang dikemas dalam bentuk bingkai. Untuk jenis ini mereka membanderol dari harga Rp 350 ribu hingga Rp 1,5 juta rupiah.

Usaha yang mereka jalani tidak luput dari tantangannya tersendiri. Ketika ditanya, Maria mengaku, tantangan terbesar justru datang dari konsumen yang ingin konssep yang bermacam-macam. tapi pada akhirnya, mereka mampu memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.

Dibantu dengan 9 orang pegawai, Pop Your Heart kini semakin lebar mengepakkann sayap bisnisnya. Terbukti, produk kartu ucapannya pun kini sekarang sudah mampu didapat di beberapa pusat pusat perbelanjaan di Jakarta.

Mereka berharap bisnisnya dapat terus berkembang seiring perkembangan waktu.
"Kalau harapannya, pengen jadi spesialis pop up sih, jadi kalau cari pop up tau harus kemana. Jadi ga harus selalu kartu, kalo mau bikin apapun yang pop up jadi bisa pesen ke kita." tutur Maria. (Vin/Zul)




ANALISA :
Artikel di atas terdiri dari 12 Paragraf.

Paragraf 1
Paragraf tersebut termasuk ke dalam paragraf INDUKTIF (SEBAB-AKIBAT BERUNTUN)
  • Sebab : Teknologi yang kian berkembang
  • Akibat 1 : membuat orang semakin mudah untuk berkomunikasi
  • Akibat 2 : penyampaian ucapan yang kini jadi lebih mudah

Paragraf 2
Paragraf tersebut adalah paragraf berpola urutan waktu, ditandai dengan adanya kata dulu dan kini

Paragraf 3
Paragraf tersebut termasuk ke dalam paragraf INDUKTIF (AKIBAT-SEBAB)
  • Sebab : Rangkaian kata yang dikirim via pesan singkat dengan mudah, dan terkesan tak butuh usaha ekstra
  • Akibat : Momen yang spesial itu pun akhirnya terasa biasa

Paragraf 4
Paragraf tersebut termasuk ke dalam paragraf INDUKTIF (SEBAB-AKIBAT)
  • Sebab : mencetuskan ide untuk membuat bisnis kartu ucapan
  • Akibat : menjadi penggerak bagi masyarakat untuk kembali memaknai momen spesial yang mereka alami

Paragraf 5
Paragraf tersebut terdapat KALIMAT LANGSUNG, karena diawali dan diakhiri dengan tanda kutip yaitu "Menurut kita, suatu ucapan itu sangat personal touch banget, dan kalau dibikin jadi kartu ucapan atau frame jadi bisa disimpan lebih lama," tutur Maria kepada TimLiputan6.com beberapa waktu lalu

Paragraf 6
Paragraf tersebut termasuk ke dalam paragraf INDUKTIF (GENERALISASI) karena menyajikan fakta berupa angka-angka yaitu modal awal dan omzet setiap bulannya

Paragraf 7
Paragraf tersebut termasuk ke dalam paragraf INDUKTIF (SEBAB-AKIBAT BERUNTUN)
  • Sebab : mempromosikan kartu ucapan hasil karyanya via sosial media instagram
  • Akibat 1 : peminatnya pun banyak dan pesanan mengalir
  • Akibat 2 : menggandeng Maria Juliana sebagai rekan bisnisnya

Paragraf 8
Paragraf tersebut termasuk ke dalam paragraf DESKRIPTIF karena menggambarkan suatu objek yaitu berupa kartu ucapan yang berbentuk dua lapis kertas tertutup, yang saat dibuka akan memunculkan efek tiga dimensi yang sangat menarik.

Paragraf 9
Paragraf tersebut termasuk ke dalam paragraf INDUKTIF (GENERALISASI) karena menyajikan fakta berupa angka-angka yaitu harga kartu ucapan

Paragraf 10
Paragraf tersebut terdiri dari kalimat tidak langsung karena terdapat kata “Maria mengaku” tanpa diikuti dengan tanda kutip

Paragraf 11
Paragraf tersebut termasuk ke dalam paragraf INDUKTIF (SEBAB-AKIBAT)
  • Sebab : Dibantu dengan 9 orang pegawai
  • Akibat : Pop Your Heart kini semakin lebar mengepakkann sayap bisnisnya

Paragraf 12
Paragraf tersebut terdapat KALIMAT LANGSUNG, karena diawali dan diakhiri dengan tanda kutip yaitu "Kalau harapannya, pengen jadi spesialis pop up sih, jadi kalau cari pop up tau harus kemana. Jadi ga harus selalu kartu, kalo mau bikin apapun yang pop up jadi bisa pesen ke kita." tutur Maria.




Sumber :

PENALARAN

Kamis, 01 Oktober 2015

Pengertian Penalaran

Manusia selalu dihadapkan dengan beberapa masalah yang membuat ia berfikir. Akan tetapi, tidak semua masalah mendorong manusia untuk berfikir secara sungguh-sungguh dan logis. Kegiatan berfikir tentang sesuatu secara sungguh-sungguh dan logis ini lah yang dinamakan Penalaran.

Penalaran juga dapat diartikan sebagai proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antar keduanya disebut konsekuensi.

Ciri-ciri Penalaran 
Secara detail penalaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Logis, suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih.
  2. Analitis, berarti bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.
  3. Rasional, artinya adalah apa yang sedang di nalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam.


Tahap-tahap Penalaran 
Menurut John Dewey, proses penalaran manusia dilakukan melalui beberapa tahap berikut:
  1. Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit mengenal sifat, ataupun dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba.
  2. Kemudian rasa sulit tersebut diberi definisi dalam bentuk permasalahan.
  3. Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka, hipotesis, inferensi atau teori.
  4. Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan cara mengumpulkan bukti-bukti (data).
  5. Menguatkan pembuktian tentang ide-ide tersebut dan menyimpulkan melalui keterangan-keterangan ataupun percobaan-percobaan.

Metode-metode Penalaran 



A. DEDUKTIF

Metode berpikir deduktif adalah suatu metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagian yang khusus.

Penalaran deduktif terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Silogisme

Silogisme terdiri dari dua premis dan sebuah kesimpulan. Kedua premis tersebut adalah premis umum (PU) dan premis khusus (PK). 
  • Premis umum : Berupa pernyataan yang menyatakan sebuah kelompok atau kumpulan tertentu yang memiliki ciri atau sifat tertentu.
  • Premis khusus : Berupa pernyataan yang menyatakan salah satu anggota dari suatu kelompok tersebut.
  • Kesimpulan : Kesimpulan yang menyatakan bahwa salah satu anggota kelompok memiliki ciri atau sifat pada kelompok tersebut. 
Maka rumusnya adalah sebagai berikut:
PU : A = B
PK : C = A
K : C = B

Contoh :
PU : Mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan anaknya.
PK : Sapi adalah hewan mamalia.
K : Sapi berkembang biak dengan cara melahirkan.

Contoh Paragraf :


Semua hewan mamalia berkembang biak dengan proses mengandung dan melahirkan anak-anaknya. Hal ini dikarenakan mereka memiliki kalenjar susu yang ada pada bagian tubuhnya. Sementara itu, sapi adalah salah satu jenis hewan mamalia berkaki empat. Oleh karena itu, sapi berkembang biak dengan cara melahirkan anak – anaknya.

Macam – macam paragraf silogisme

1. Paragraf silogisme kategorial

Paragraf ini dikembangkan dengan silogisme kategorial yaitu, silogisme yang premis mayornya berupa kategorial dan menjadi predikat. Sedangkan premis minornya menjadi subjek. 

Contoh :
PU : Semua siswa SMA Budi Pekerti mengikuti study tour.
PK : Adit belajar di SMA Budi Pekerti.
K : Adit mengikuti study tour.

Contoh Paragraf :
Tahun ini semua siswa SMA Budi Pekerti akan melaksanakan Study Tour. Mereka akan mengunjungi Bali dan Jakarta. Kebetulan Adit merupakan murid kelas 2 SMA. Dia belajar di sekolah SMA Budi Pekerti. Oleh karena itu, Adit akan mengikuti Study tour ke Jakarta dan Pulau Bali.

2. Paragraf Silogisme Hipotetik

Paragraf ini menggunakan pola silogisme kategorial, yaitu silogisme yang premis mayornya berupa argument atau pendapat. 

Contoh :
PU : Apabila besok hujan, saya tidak akan datang.
PK : Hari ini hujan.
K : Hari ini hujan, saya tidak datang.

Contoh Paragraf :
Saya telah berjanji dengannya bahwa apabila hari esok hujan, saya tidak akan datang ke rumahnya. Pada akhirnya, hari ini hujan turun dengan sangat deras. Maka dari itu hari ini saya tidak bisa menepati janji untuk datang kerumahnya.

3. Paragraf silogisme alternative

Paragraf ini dikembangkan dengan pola silogisme alternative, yaitu silogisme yang premis umumnya merupakan sebuah pilihan.

Contoh :
PU : Budi bersekolah di SMA atau SMP.
PK : Budi bersekolah di SMA.
K : Budi tidak bersekolah di SMP.

Contoh Paragraf :
Karena badannya yang besar, orang – orang bingung apakah budi pelajar SMA atau pelajar SMP. Ternyata, budi belajar di SMA Teladan. Oleh karena itu, Budi bukanlah pelajar SMP.

2. Entimen

Entimen merupakan sebuah silogisme yang dipendekan. Jadi entimen adalah kesimpulan dari silogisme. Namun, sebenarnya, entimen ini bukanah paragraf, akan tetapi lebih terlihat seperti sebuah kalimat kesimpulan. 

Contoh :
PU : Anak yang sholeh selalu rajin beribadah.
PK : Ari adalah anak yang sholeh.
K : Ari rajin beribadah.
Entimen : Ari rajin beribadah, karena ia anak sholeh


B. INDUKTIF

Penalaran Induktif adalah suatu proses pengembangan paragraf dengan menggunakan penalaran khusus ke umum. 

Proses penalaran ini dapat dibedakan menjadi:

1. Generalisasi

Proses generalisasi adalah proses penalaran yang dimulai dari suatu fenomena khusus ke sebuah kesimpulan umum.

Contoh:
Andi selalu mengerjakan tugas dari Ibu guru. Dia juga selalu datang ke sekolah tepat waktu dan tidak pernah sekalipun datang terlambat. Apalagi setiap hari senin, dia selalu datang 30 menit sebelum kelas dimulai untuk melaksanakan tugas piketnya. Andi selalu berpakaian dengan rapih. Dia tidak pernah mengelurakan seragamnya selama di sekolah. Oleh karena itu, bisa dipastikan Andi adalah anak yang sangat rajin. 

2. Sebab-Akibat

Sebab akibat adalah proses penalaran yang diawali dari peristiwa-peristiwa khusus yang dianggap sebagai sebab dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang dianggap sebagi akibat.

Contoh:
Setiap pulang sekolah Ari tidak pernah belajar. Dia lebih suka bermain dengan teman-temannya. Bahkan pada malam harinya dia selalu begadang hingga larut malam. Tak pernah sekalipun dia mengulangi pelajaran yang didapatnya di sekolah. Apalagi untuk mengerjakan Pr. Dia selalu menyalin punya temannya di sekolah. Itulah mengapa Ari tidak naik kelas tahun ini.

3. Analogi 

Proses penalaran ini menggunakan perbandingan suatu benda atau peristiwa yang memiliki kesamaan khusus untuk menarik sebuah kesimpulan bahwa salah satu benda atau peristiwa tersebut sama dengan benda atau peristiwa lainnya.

Contoh:
Menanam kedelai seperti merawat seorang anak. Layaknya merawat seorang anak yang membutuhkan kasih sayang dan asupan-asupan bergizi agar anak tumbuh menjadi anak yang kuat dan sehat. Begitu pula dengan menanam kedelai yang memerlukan perhatian khusus seperti cara penanamannya hingga pemberian pupuk sebagai asupan gizi kedelai agar menghasilkan kedelai yang bagus dan berkualitas.



Sumber :
  1. http://www.seputarpengetahuan.com/2014/12/pengertian-dan-metode-penalaran-menurut.html
  2. https://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
  3. http://www.kelasindonesia.com/2015/05/contoh-paragraf-silogisme-dan-entimen-beserta-definisinya.html



Copyright © Febriluthfiana Iswari