Manajemen Investasi (Softskill)

Senin, 26 Mei 2014
DEFINISI INVESTASI

Ada banyak definisi mengenai investasi. Menurut Frank J. Fabozzi, manajemen investasi adalah proses pengelolaan uang. Adapun menurut Adam Halim, Investasi pada hakikatnya  merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

Tentunya proses pencarian keuntungan dengan melakukan investasi ini adalah sesuatu yang membutuhkan analisis dan perhitungan mendalam dengan tidak mengesampingkan prinsip kehati-hatian (prudent principle).

Manajemen investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti dengan tujuan untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. 

Investor tersebut dapat berupa institusi (perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan dll) ataupun dapat juga merupakan investor perorangan, dimana sarana yang digunakan biasanya berupa kontrak investasi atau yang umumnya digunakan adalah berupa kontrak investasi kolektif (KIK) seperti reksa dana. 

TUJUAN INVESTASI

Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam suatu keputusan, diperlukan ketegasan terhadap tujuan yang diharapkan. Begitu pula halnya dalam bidang investasi, perlu menetapkan tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan tersebut antara lain :
  1. Terciptanya keberlanjutan dalam investasi tersebut,
  2. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan,
  3. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham,
  4. Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa. 

LINGKUNGAN INVESTASI

  1. Bank Komersial dan Bank Investasi. Bank ini telah berjalan di Indonesia dan sudah tergabung menjadi satu instrumen bank (komersial sekaligus investasi)
  2. Perusahaan sekuritas. Perusahaan ini merupakan pintu investasi bagi para investor yang berorientasi pada investasi yang sifat aslinya adalah jangka panjang
  3. Perusahaan Investasi, yaitu organisasi yang mengumpulkan aset dari investor dan menginvestasikan aset tersebut ke kategori investasi yang spesifik.
  4. Perusahaan Asuransi. Perusahaan yang menjual polis yang secara finansial melindungi individu atau bisnis dalam menghadapi berbagai resiko dalam hidup/ bisnis. ada banyak model asuransi:
  • Asuransi Jiwa
  • Asuransi Property dan Kewajiban
  • Asuransi Kesehatan
  • Asuransi Khusus (monoline insurance) seperti asuransi atas kaki bagi pemain sepak bola atau lengan tangan bagi pemain bulu tangkis atau badminton
  • Perusahaan asuransi saham
  • Mutual insurance companies (perusahaan asuransi yang saling mengasuransikan)
  • Reciprocal insurance exchanges yaitu entitas pemilik kebijakan yang secara praktik saling menukar kontrak asuransi dengan yang lain dan saling berbagi setiap biaya simpanan dari pengeluaran operasional asuransi. Biasanya ini tidak terstruktur seperti sebuah perusahaan.
  1. Trust company yang biasanya bergerak sesuai dengan keinginan investor dengan dasar kepercayaan(fidusia)

BENTUK-BENTUK INVESTASI

Dalam aktivitasnya, secara umum investasi dikenal dalam dua bentuk, yaitu :
  1. Investasi Nyata (Real Investment), Investasi Nyata secara umum melibatkan aset berwujud, seperti tanah, mesin-mesin, atau pabrik.
  2. Investasi Keuangan (Financial Investment), Investasi Keuangan secara umum melibatkan kontrak tertulis, seperti saham biasa (common stock) dan obligasi (bond). 

TIPE-TIPE INVESTASI

  1. Investasi Langsung (Direct Investment), Investasi langsung yaitu mereka yang memiliki dana dapat langsung berinvestasi dengan membeli secara langsung suatu asset keuangan dari suatu perusahaan yang dapat dilakukan baik melalui perantara atau berbagai cara lainnya. Adapun beberapa macam Investasi Langsung, yaitu :
Investasi Langsung yang Tidak Dapat Diperjualbelikan
  1. Tabungan
  2. Deposito
Investasi Langsung Dapat Diperjualbelikan
  1. Investasi Langsung di pasar uang
  • T-bill
  • Deposito yang dapat dinegosiasikan
  1. Investasi Langsung di pasar modal

  • Surat-surat berharga pendapatan tetap (fixed income securities)
> T-bond.
> Federal agency securities
> Municipal Bond
> Corporate Bond
> Convertible Bond

  • Saham-saham (equity securities)
 Saham Preferen (preffered stock)
> Saham Biasa (common stock) 

  1. Investasi Langsung di pasar turunan

  •  Opsi
> Waran (warrant)
> Opsi put (put option)
> Opsi cal (call option)

  • Future Contract

2.      Investasi Tidak Langsung (Indirect Investment)
Investasi tidak langsung yaitu mereka yang memiliki kelebihan dana dapat melakukan keputusan investasi dengan tidak terlibat secara langsung atau pembelian asset keuangan cukup hanya dengan memegang dalam bentuk saham atau obligasi saja.

PROSES INVESTASI

Proses investasi akan memberikan gambaran pada setiap tahap yang akan ditempuh oleh perusahaann. Secara umum proses manajemen investasi meliputi lima langkah berikut.
  1. Menetapkan sasaran investasi, Penetapan sasaran berarti melakukan keputusan yang bersifat fokus atau menempatkan target sasaran terhadap yang akan diinvestasikan.
  1. Membuat kebijakan investasi, Berkaitan dengan bagaimana perusahaan mengelola dana yang berasal dari saham, obligasi, dan lainnya untuk kemudian didistribusikan ke tempat-tempat yang dibutuhkan.
  1. Memilih strategi portofolio, Pinvestasi aktif akan selalu mencari informasi yang tersedia dan kemudian selanjutnya mencari kombinasi portofolio yang paling tepat dilaksanakan.
  1. Memilih asset, Pihak perusahaan berusaha memilih asset investasi yang nantinya akan memberi imbal hasil yang tertinggi.
  1. Mengukur dan mengevaluasi kinerja, Tahap ini merupakan tahap reevaluasi bagi perusahaan untuk melihat kembali apa yang telah dilakukan selama ini dan apakah tindakan yang telah dilakukan selama ini telah benar-benar maksimum atau engga.
PERHITUNGAN INVESTASI PADA KONDISI YANG STABIL


INDUSTRI MANAJEMEN INVESTASI

Pengelolaan industri manajemen investasi melibatkan banyak pihak yang menunjukkan betapa rumitnya kebutuhan industri ini. Disamping karyawan pemasaran yang membawa nasabah datang kepada industri ini, masih ada pula :
  1. staf kepatuhan (untuk memastikan dipenuhinya semua peraturan yang berlaku oleh perusahaan).
  2. auditor internal (untuk mengaudit sistem internal serta melaksanakan fungsi pengawasan internal).
  3. bagian keuangan (untuk membukukan transaksi keuangan).
  4. ahli komputer
  5. karyawan pendukung lainnya ( untuk mencatat setiap transaksi serta valuasi keuangan dari ribuan nasabah perusahaan).
Peran Sebagai Agen
Perusahaan manajemen investasi seringkali bertindak sebagai agen atau perantara dari para pemilik saham dan perusahaan daripada memiliki secara langsung saham perusahaan. Secara teoritis, para pemilik saham memiliki kekuasaan yang amat besar untuk mengubah arah kebijakan perusahaan yang dimilikinya melalui hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) serta kemampuannya untuk mengontrol dan menekan manajemen perusahaan.
Telah menjadi suatu kepercayaan umum bahwa manajemen investasi selaku agen harus memiliki kemampuan untuk secara aktif memantau kinerja perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh nasabahnya.


PENANAMAN MODAL

Investasi juga dikenal dengan istilah penanaman modal. Konsep penanaman modal ini sebenarnya merupakan salah satu bentuk yang sering dikampanyekan oleh pemerintah dalam rangka menarik minat investor baik domestik maupun internasional. Untuk penanaman modal dari luar negeri biasa disebut Foreign Direct Investment (FDI).

PENGERTIAN PORTOFOLIO

Portofolio didefinisikan sebagai sebuah bidang ilmu yang khusus mengkaji tentang bagaimana cara yang dilakukan oleh investor untuk menurunkan risiko dalam berinvestasi secara seminimal mungkin.
Dalam bidang keuangan, portofolio digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi atau perorangan. Memiliki portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen risiko yang disebut diversifikasi.

TUJUAN PEMBENTUKAN PORTOFOLIO

Banyak pakar keuangan yang merumuskan bahwa tujuan pembentukan portofolio secara umum ada dua. Di mana keduanya bertujuan untuk memberikan kepuasan yang maksimum kepada para pemegang saham.
Adapun tujuan pembentukan portofolio adalah sebagai berikut.
  1. Berusaha untuk memberikan keuntungan yang maksimum sesuai dengan yang diharapkan atau adanya pengembalian yang diharapkan (expected return).
  2. Menciptakan risiko yang minimum.
  3. Menciptakan kontinuitas dalam bisnis.

PORTOFOLIO EFISIEN

Portofolio efisien (efficient portfolio) adalah portofolio yang berada di dalam kelompok (set) yang layak menawarkan ke para investor pengembalian yang diharapkan (expected return) maksimum atas berbagai level risiko dan juga risiko minimum untuk berbagai level pengembalian yang diharapkan.

PORTOFOLIO DAN DIVERSIFIKASI INVESTASI

Pada penjelasan sebelumnya dapat dipahami definisi dan tujuan portofolio efisien, maka dapat dipahami secara sederhana bahwa portofolio merupakan sebuah cara yang dilakukan oleh para investor untuk menempatkan sejumlah dana pada tempat-tempat yang jauh dari risiko dan maksimal dari keuntungan.
Diversifikasi investasi diartikan sebagai bentuk solusi untuk menghindari risiko dan memperbesar keuntungan.

INVESTASI PADA SAHAM

Investasi pada pasar modal adalah investasi yang bersifat jangka pendek. Ini dilihat pada imbal hasil (return) yang diukur dengan laba modal (capital gain). Bagi para spekulator yang menyukai laba modal, pasar modal bisa menjadi tempat yang menarik dimana investor bisa membeli pada saat harga turun dan menjual kembali pada saat harga naik dan selisih yang dilihat  secara pengembalian abnormal itulah yang kemudian akan dihitung keuntungannya.

HERRY MARKOWITZ

Herry Markowitz adalah seorang pakar dalam bidang manajemen investasi. Teorinya tentang diversifikasi investasi sangat dikenal dan hingga saat ini tetap terus menjadi bahan diskusi di berbagai universitas di seluruh dunia.

MODEL PORTOFOLIO MARKOWITZ

Dasar dari model portofolio Markowitz adalah memberi bahan masukan kepada para investor untuk menghindari risiko dan memberikan keuntungan yang maksimal pada setiap keputusan investasi

ASUMSI-ASUMSI DALAM TEORI MARKOWITZ

Menurut Jogiyanto, model Markowitz menggunakan asumsi-asumsi berikut.
  1. Waktu yang digunakan hanya satu periode
  2. Tidak ada biaya transaksi
  3. Preferensi investor hanya berdasarkan pada ekspektasi imbal hasil (return) dan risiko dari portofolio
  4. Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko 

DIVERSIFIKASI INVESTASI MODEL MARKOWITZ

Teori portofolio model Markowitz mengajarkan tentang berinvestasi dengan cara memecah dana yang diinvestasikan, kemudian meletakkannya bukan pada satu jalur saja namun pada jalur yang berbeda-beda. Peletakkan dana secara terpisah tersebut diharapkan mengurangi risiko yang akan timbul ke depan.

ASAS TEORI PORTOFOLIO MARKOWITZ
Studi yang dilakukan oleh Markowitz adalah berasaskan kepada dua masalah, yaitu :
  1. Expected Return E(Ri) atau keuntungan yang diharapkan dari suatu sekuritas.
  2. Varians (s2) atau suatu ukuran penyerapan dari penyebaran peluang (probability).

DEFINISI RISIKO
Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini. Setiap keputusan investasi memiliki keterkaitan kuat dengan terjadinya risiko. Oleh sebab itu, risiko selalu dijadikan barometer utama untuk dianalisis jika keputusan investasi dilakukan.

DEFINISI IMBAL HASIL
Imbal hasil (return) adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu, dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Adapun menurut R. J. Shook, imbal jasa merupakan laba investasi, baik melalui bunga ataupun dividen.

DEFINISI IMBAL HASIL

Ada beberapa pengertian imbal hasil (return) yang umum digunakan dalam dunia investasi.
  1. Imbal hasil atas ekuitas (return on equity), Imbal hasil atas ekuitas (return on equity) merupakan pendapatan bersih dibagi ekuitas pemegang saham.
  1. Imbal hasil atas modal (return of capital), Pembayaran kas yang tidak kena pajak kepada pemegang saham yang mewakili imbal hasil modal yang diinvestasikan dan bukannya distribusi dividen.
  1. Imbal hasil atas investasi (return on investment), Membagi pendapatan sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka yang mencerminkan hubungan antara investasi dan laba.
  1. Imbal hasil atas modal investasi (return on investment capital), Pendapatan bersih dan pengeluaran bunga perusahaan dibagi total kapitalisasi perusahaan.
  1. Imbal hasil realisasi (realized return),  Merupakan imbal hasil yang telah terjadi.
  1. Imbal hasil atas kekayaan bersih (return on net work),  Pemegang saham dapat menentukan imbal hasilnya dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan kekayaan bersihnya.
  1. Imbal hasil atas penjualan (return on sales), Digunakan untuk menentukan efisiensi operasi perusahaan. Seseorang dapat membandingkan persentase penjualan bersihnya yang mencerminkan laba sebelum pajak terhadap variabel yang sama dari periode sebelumnya.
  1. Expected return, Merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.
  1. Imbal hasil total (total return), Merupakan imbal jasa keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode yang tertentu.
  1. Imbal hasil realisasi portofolio (portfolio realized return), Merupakan rata-rata tertimbang dari realisasi imbal hasil masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut.
  1. Portfolio Expected Return, Merupakan rata-rata tertimbang dari harapan imbal hasil masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut.

DEFINISI RISIKO DAN IMBAL HASIL

Risiko dan imbal hasil (risk and return) merupakan kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu dalam keputusan investasi yaitu baik kerugian ataupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi.
Dalam dunia investasi, dikenal adanya hubungan kuat antara risiko dan imbal hasil, yaitu jika risiko tinggi maka imbal hasil atau keuntungan juga akan tinggi, begitu pula sebaliknya jika imbal hasil rendah maka risiko juga rendah.

RISIKO INVESTASI

Risiko investasi dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan antara imbal hasil yang sesungguhnya (actual return) dan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return-ER).

EXPECTED RETURN

Expected Return adalah keuntungan yang diharapkan oleh seorang investor di kemudian hari terhadap sejumlah dana yang telah ditempatkan.
Contohnya, seorang investor mengharapkan akan memperoleh keuntungan sebesar 25% namun ternyata ia hanya memperoleh 22% saja, maka ini dapat dipahami bahwa keuntungan sebesar 22% tetaplah bisa dikatakan sebagai imbal hasil tetapi kurang dari yang diharapkan (expected).

SUMBER-SUMBER RISIKO YANG MEMPENGARUHI BESARNYA SUATU RISIKO SUATU INVESTASI

Menurut Eduardus Tandelilin ada beberapa sumber risiko yang mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi. Sumber-sumber tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Risiko suku bunga, Jika suku bunga bank mengalami kenaikan, maka publik akan menyimpan dananya di bank seperti dalam bentuk deposito, namun jika suku bunga bank terjadi penurunan maka publik akan mempergunakan dana tersebut untuk membeli saham.
  1. Risiko pasar, Kondisi risiko pasar tergambarkan pada fluktuasi pasar, krisis moneter, dan resesi ekonomi.
  1. Risiko inflasi, Daya beli masyarakat pada saat inflasi terjadi penurunan, namun pada saat inflasi stabil atau rendah maka daya beli masyarakat akan terjadi peningkatan.
  1. Risiko bisnis, Perkembangan dalam bidang tren, mode, dan dinamika lainnya telah mampu mempengaruhi keputusan publik dalam melakukan pembelian.
  1. Risiko finansial, Memakai utang dalam membiayai perusahaan, maka akan menyebabkan utang terjadi peningkatan hingga berefek pada risiko yang akan meningkat juga sehingga otomatis risiko finansial akan ikut meningkat.
  1. Risiko likuiditas, Menyangkut kemampuan likuiditas perusahaan dalam memenuhi kebutuhan jangka pendeknya.
  1. Risiko nilai tukar mata uang, Naik turunnya nilai mata uang suatu negara saat dikonversikan dengan mata uang negara lainnya.
  1. Risiko negara, Menyangkut dengan kerusuhan politik, kudeta militer, dan pemberontakkan lainnya.

RISIKO SISTEMATIS

Risiko Sistematis adalah risiko yang tidak bisa didiversifikasikan atau dengan kata lain, risiko yang sifatnya memengaruhi secara menyeluruh. Contohnya, krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 di Indonesia yang telah menyebabkan banyak sekali perusahaan yang bangkrut dan meningkatnya angka pengangguran serta kekerasan.

RISIKO YANG TIDAK SISTEMATIS

Risiko Yang Tidak Sistematis yaitu hanya membawa dampak pada perusahaan yang terkait saja. Jika suatu perusahaan mengalami risiko yang tidak sistematis maka kemampuan untuk mengatasinya masih akan bisa dilakukan, karena perusahaan bisa menerapkan berbagai strategi untuk mengatasinya seperti diversifikasi portofolio.

TOTAL RISIKO

Total Risiko adalah gabungan dari risiko yang tidak sistematis dan risiko sistematis. Rumusnya yaitu : Total Risiko = risiko yang tidak sistematis + risiko sistematis 

MENGELOLA RISIKO

  1. Memperkecil Risiko, Keputusan untuk memperkecil risiko adalah dengan cara tidak memperbesar setiap keputusan yang mengandung risiko tinggi tapi membatasinya, bahkan meminimalisasinya agar risiko tersebut tidak menjadi besar di luar dari kontrol pihak manajemen perusahaan.
  1. MengalihkanRisiko, Keputusan mengalihkan risiko yaitu dengan cara mengalihkan sebagian besar risiko yang kita terima ke tempat lain sebagian, seperti keputusan mengasumsikan bisnis guna menghindari terjadinya risiko yang sifatnya tidak diketahui kapan waktunya.
  1. Mengontrol Risiko, Keputusan mengontrol risiko adalah dengan cara melakukan kebijakan mengantisipasi terhadap timbulnya risiko sebelum risiko itu terjadi.
  1. Pendanaan Risiko, Keputusan pendanaan risiko adalah menyangkut penyediaan sejumlah dana sebagai cadangan guna mengantisipasi timbulnya risiko di kemudian hari.

PERHITUNGAN RISIKO


Misal :
Maka Koefisien dapat dihitung dengan cara :
Proyek A              à  s : E( R ) = Rp 2.310.200 : Rp 4.400.000 = 0,5250
Proyek B              à  s : E( R ) = Rp 4.067.700 : Rp 4.500.000 = 0,9039

PERHITUNGAN EXPECTED RETURN PADA SATU SEKURITAS
Ri
Pri
32%
0,06
14%
0,66
0%
0,14
-10%
0,07

E ( R )     = (0,32)(0,06) + (0,14)(0,66) + (0)(0,14) + (-0,10)(0,07)
                = 0,1046
                = 10,46%

PERHITUNGAN KEUNTUNGAN YANG DIHARAPKAN PADA PORTOFOLIO

Diketahui seorang investor memiliki dana sebesar Rp 2.000.000.000 dan melakukan keputusan investasi pada portofolio A dan B.



Maka,       E(Rp) = (800.000.000)(0,10) + (1.200.000.000)(0,7)
                             = Rp 164.000.000



Copyright © Febriluthfiana Iswari