KREDIT KONSUMSI

Minggu, 25 Januari 2015
Pengertian Kredit Konsumsi

Kredit Konsumsi adalah salah satu jasa yang diberikan bank dalam bentuk kredit yang ditujukan untuk membiayai kebutuhan nasabah terutama yang berhubungan dengan kegiatan konsumsi, misalnya: pembelian motor, mobil dan barang elektronik yang bertujuan untuk pemakaian pribadi. Kredit konsumsi memiliki bunga yang relatif tinggi dibanding kredit investasi dan modal kerja.


Jenis Kredit Konsumsi

a.    Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
KPR adalah pemberian kredit kepada debitur yang digunakan untuk tujuan pembelian atau renovasi rumah. Penarikan dapat dilakukan sekaligus atau bertahap sedangkan pembayarannya diangsur bulanan dengan sistem angsuran (anuitas).
b.    Kredit Pemilikan Apartemen (KPA)
Kredit yang diberikan kepada perorangan untuk tujuan membeli, memugar (renovasi) apartemen dengan jangka waktu tertentu.
c.    Kredit Pemilikan Rukan/Ruko/Kios
Kredit yang diberikan kepada perorangan untuk tujuan membeli, memugar (renovasi) Rukan/Ruko/Kios.
d.   Kredit Kendaraan Bermotor
Pemberian kredit kepada debitur yang digunakan untuk tujuan pembelian mobil atau kendaraan bermotor lainnya. Penarikan hanya dapat dilakukan sekaligus sedangkan pembayarannya diangsur bulanan dengan sistem angsuran (anuitas) dengan jangka waktu maksimum 5 tahun.


Suku Bunga

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia Januari 2012, yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI), tingkat suku bunga kredit pada bank umum berada pada kisaran 13%, sedangkan BI Rate berada pada angka 6% dan jumlah kredit konsumsi yang beredar saat ini sejumlah 660.247 miliar rupiah  atau sekitar 30% dari jumlah kredit yang beredar di masyarakat, bahkan kredit konsumsi memiliki jumlah yang lebih besar dibanding kredit investasi. Jumlah kredit konsumsi yang terbesar saat ini berada di Jakarta yaitu sebesar 231.207 miliar rupiah atau hampir setengah dari jumlah kredit konsumsi seluruh indonesia.



Resiko Kredit Konsumsi

Kredit konsumsi memiliki tingkat risiko yang tinggi. Pertama, tingginya resiko kredit konsumen sangat berhubungan dengan kondisi keuangan, ekonomi seseorang atau keluarga. Sehingga jika nasabah terkena penyakit yang parah, kehilangan pekerjaan atau mengalami tragedi atau kecelakaan, maka akan mempengaruhi pembayaran kredit mereka. Kedua, biaya yang tinggi dari kredit konsumen terkait dengan nominal yang kecil dan jumlah yang banyak, sehingga meningkatkan biaya transaksi yang tinggi bagi bank.


Prinsip Penilaian Kredit

Ada beberapa prinsip penilaian dalam melakukan penilaian atas permohonan kredit,maksud penilaian terhadap permohonan kredit itu adalah meletakan kepercayaan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari akan berakibat kegagalan usaha dan kemacetan total kreditnya.
Berikut ini merupakan beberapa prinsip penilaian kredit :
a.    Prinsip 5 C
· Character (watak atau kepribadian) dari calon debitur merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan sebagai yang paling penting, sebelum memutuskan untuk memberikan kredit kepadanya.
· Capacity (kemampuan) calon debitur perlu diketahui dan diteliti oleh bank (calo kreditur).
· Capital (modal) calon debitur perlu diketahui dan oleh bank (calon kreditur) selain dari jumlahnya perlu diketahui pula strukturnya.
· Condition of Economiy (kondisi perekonomian) yang mendorong calon debitur perlu mendapatkan sorotan dari bank (calon kreditur).
· Collateral (jaminan, agunan) atas setiap kredit berupa harta benda milik debitur atau pihak lain yang menjaminnya diikat sebagai agunan. Andai pada suatu saat ternyata debitur tidak mampu menyelesaikan kreditnya, maka agunan tersebut diambil alih atau dilelang oleh kreditur setelah peradilan memberikan pengesahan.

b.    Prinsip 5 P
· Party (Golongan) dari calon-calon peminjam. Bank perlu menggolongkan calon-calon debiturnya menjadi beberapa golongan menurut :
· Purpose (tujuan) penggunaan kartu kredit menurut calon debitur perlu diketahui oleh bank (calon kreditur), mengingat erat sekali hubungannya dengan economy Condition. Bank perlu tahu apakah itu akan mempunyai aspek ekonomis dan aspek sosial  yang positif.
· Payment (sumber pembayaran). Bank harus perkirakan apakah calon debitur akan mampu memperoleh pendapatan dalam jumlah yang cukup untuk dipergunakan sebagai pengembalian kredit dan bunganya.
· Profitabilitas (kemampuan memperoleh laba) calon kreditur harus tahu apakah pemberian kredit tersebut menimbulkan keuntungan untuk bank (calon kreditur) tersebut.
· Protection (perlindungan) atas jaminan yang diberikan oleh calon kreditur itu cukup aman.

c.    Prinsip 3 R
· Return (hasil yang dicapai). Hasil yang dicapai oleh perusahaan calon debitur diukur oleh analisis akan mencakupi untuk mengembalikan kredit besera bunganya.
· Repayment (pembayaran kembali) oleh debitur harus sudah dapatdiramalkan oleh analisis.
· Risk Bearing Ability (kemampuan untuk menanggung resiko) sangat perlu memperoleh perhatian analisis. Pengendalian analisis dikaitkan dengan adanya kemungkinan kegagalan usaha calon debitur.


Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumsi

a.    Bunga kupon(Coupon rate) 
Bunga kupon adalah tingkat bunga yang dijanjikan oleh penerbit sekuritas sesuai dengan kontrak. Penerbit kontrak atau debitur menyetujui untuk melakukan pembayaran sejumlah bunga tertentu saat melakukan pertukaran obhgasi atau sekuritas lam.
b.    Metode Bunga Sederhana 
Metode bunga sederhana digunakan untuk membebankan kepada debitur terhadapbunga pinjaman atau sekuritas selama jangka waktu pinjaman. Jumlah pembayaran bunga akan menurun apabila sebagian pinjaman dilunasi.
c.    Add-on Rate oflnterest 
Metode add-on Rate oflnterest adalah dimana bunga dihitung dari seluruh  pokok pmjaman ditambah bunga pinjaman dibagi jumlah angsuran. Metode ini meningkatkan jumlah bunga efektif yang harus dibayar. Sebab jumlah pokok pinjaman dihitung selama 1 tahun untuk membebankan bunga, meskipun pokok pinjaman telah diangsur, tetapi bunga yang harus dibayar sebesar 1 tahun. Hal ini terjadi karena jumah rata-rata yang dipinjam menurun jika sebagian dibayar.
d.   Metode diskon (Discount Method) 
Dengan metode ini bunga ditentukan sebelum pinjaman dikeluarkan.  Kemudian bunga dikurangkan dari jumlah pokok pinjaman, selanjutnya selisih diberikan kepada debitur. 
e.    Compound Interest 
Beberapa institusi keuangan, khususnya bank komersial dan institusi pinjaman non bank membayar compound interest kepada para nasabahnya pada tanggal tertentu. Pada metode ini bunga dihitung dari pokok pinjaman. Kemudian jumlah pokok pinjaman akan meningkat menjadi jumlah pokok pinjaman ditambah besarnya bunga. Jadi, bunga yang dibebankan periode tersebut akan menambah jumlah pokok ketika menghitung jumlah bunga periode yang akan datang. Biasanya bank atau institusi yang menerapkan metode ini harus mengungkapkan hal ini kepada nasabah atau kreditur sebelum kontrak dilakukan. Ini diwajibkan kepada bank atau institusi yang bersangkutan kepada nasabah untuk menghindari manipulasi.  

KOPERASI KASIH INDONESIA

Sejarah Koperasi Kasih Indonesia

Pada bulan Januari 2011 Koperasi Kasih Indonesia didirikan oleh Leonardo Kamilius, Petrus Partono dan Lucyana Siregar dengan pendirian kantor pertamanya di Cilincing, Jakarta Utara. Februari 2011 Pinjaman yang disalurkan terlebih dahulu 24 peminjam. Maret 2011 Sumbangan pertama diterima, sebesar Rp 100 juta. Bulan Mei 2011 Revisi sistem besar pertama yang dibuat, Koperasi Kasih Indonesia menerapkan kewajiban bersama.
Juli 2011 Leonardo Kamilius dan Lucyana Siregar berpisah dengan Petrus Partono. Petrus Partono mendirikan koperasi sendiri. Koperasi Kasih Indonesia sewa kantor pertamanya. September 2011 Ferry Setiawan bergabung dengan tim manajemen setelah lulus dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Desember 2011 sumbangan perusahaan pertama yang diterima. Badan hukum yang dibentuk (Dinas KUMKM Dan Perdagangan DKI Jakarta no. 268 / BH / XII.2 / 1.829.31 / XII / 2011).
Tujuan akhir dari Koperasi Kasih Indonesia adalah untuk membantu anggotanya mencapai kemakmuran.  Dan ini adalah fasilitas dari Koperasi Kasih Indonesia, yaitu :
a.    Penghematan Account
·      Gratis
·      Tidak ada tabungan atau penarikan persyaratan
·      Tidak ada bunga
b.    Pinjaman
·      Jumlah: 55-280 USD (500.000 - Rp 2,5 juta)
·      Bunga: Penurunan ukuran tumbuh
·      Jangka waktu peminjaman 25 minggu
·      Frekuensi Pembayaran: adalah perminggu pada pertemuan wajib
·      Kelompok pinjaman: 15-20 orang per kelompok
·      Berlaku kewajiban bersama, menggunakan tabungan wajib
·      Berkinerja baik bisa 'lulus' untuk program akselerasi (meminjam jumlah yang lebih besar secara individual, syarat pembayaran yang fleksibel, bunga yang lebih rendah).


Kiat-Kiat Sukses Koperasi Kasih Indonesia

a.    Membuat Organisasi Yang Sehat
·      Adanya kesadaran sekurang-kurangnya pengertian pada anggota bahwa mereka memiliki koperasi dan bersedia ikut serta pada kegiatan-kegiatan koperasi.
·      Adanya kesadaran koperasi untuk hidup atas dasar anggaran dasarnya.
·      Ketiga alat perlengkapan koperasi, ialah rapat anggota, pengurus dan badan pemerintah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
·      Bagian-bagian dalam koperasi bekerja normal dalam hubungan organik.
·      Adanya komunikasi yang lancar antara para pengurus, antara pengurus dengan anggota dan antara sesama anggota, yang tercermin pada administrasi dan managemen.

b.    Usaha Sehat Sukses Mengelola Koperasi
·      Kegiatan usahanya dijalankan berdasarkan azas dan sendi koperasi.
·      Usahanya berjalan secara kontinyu, dan setiap akhir tahun buku terdapat sisa hasil usaha, setelah dipenuhi ketentuan-ketentuan yang seharusnya berlaku bagi setiap perusahaan.
·      Ikutsertanya anggota dalam koperasi diimbangi dengan jasa dari koperasi kepada anggota dan minimal  anggota tidak merasa kecewa terhadap jasa pelayanan yang diberikan oleh koperasi.
·      Dapat dicapai tingkat efisiensi sesuai dengan rencana untuk memperpendek jarak ekonomi antara produsen dengan konsumen (anggota koperasi).

c.    Mental Sehat Sukses Mengelola Koperasi
·      Adanya kesadaran pada pengurus dan anggota akan tanggungjawab modal koperasi.
·      Tidak semata-mata berpikir secara kebendaan (materialistis) tetapi memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan dan sosial di atas nilai-nilai kebendaan.
·      Kejujuran dan keadilan tercermin dalam kegiatan pengurus dan anggota koperasi.
·      Segala kegiatan koperasi dan kemanfaatan yang diperolehnya ditujukan untuk mempertinggi tingkat kesejahteraan anggota-anggota, materil dan spirituil.
·      Adanya program-program pendidikan (umum dan khusus) yang pelaksanaannya secara kontinyu.
·      Adanya tindakan-tindakan pendidikan kongkrit dalam pengabdian kepentingan umum, seperti ikut serta dalam pembangunan daerah kerja, kegiatan-kegiatan sosial, pendidikan masyarakat dan sebagainya.
·      Adanya kesadaran perlunya koperasi hidup atau prinsip swadaya  sesuai dengan doktrin swakerta bina raharja dan kesadaran tersebut nampak pada kegiaan-kegiatan koperasi.
·      Tidak mencari keuntungan yang tidak didasarkan pada prinsip-prinsip koperasi.


Bukti Kesuksesan Koperasi Kasih Indonesia

 Penghargaan
Salah satu penghargaan yang diterimanya adalah  “Koperasi KASIH Indonesia, Pengusaha Ernst & Young Social Of The Year 2014”. Ini adalah penghargaa berkat dorongan anggota KKK, personel, pendukung, donor, mentor, mitra dan pemberi pinjaman. Ini juga merupakan tanggung jawab untuk mencapai dan memberdayakan masyarakat yang lebih miskin, dan membantu mereka untuk keluar kemiskinan,







KEBAB TURKI BABA RAFI


 


Hendy Setio. Meninggalkan bangku kuliah untuk memulai usaha kecil-kecilan tidak banyak dilakukan kaum muda. Butuh keberanian dan perhitungan yang matang dalam melakukan hal tersebut. Namun, inilah jalan yang dilakukan oleh seorang Hendy Setiono. Ia sempat mengenyam ilmu di Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya. Kuliah ditinggalkan karena waktu itu ia melihat prospek akan bisnis makanan Timur Tengah, yakni kebab. "Saya sangat hobi untuk berwisata kuliner, termasuk wisata kuliner untuk makanan yang bernama kebab ini. Kebetulan beberapa waktu silam, saya mendapat kesempatan untuk jalan-jalan ke Qatar. Di sana banyak sekali penjual yang menjual makanan tradisional Turki yang biasa disebut kebab di sepanjang jalan yang saya lalui. Dari apa yang saya temui dan saya rasakan, setelah saya mencoba mencicipinya di sana, terbesit ide untuk mencoba memopulerkan makanan ini di Indonesia,"
Kunjungannya ke negara di Timur Tengah tersebut karena sang ayah yang merupakan operator perusahaan minyak di negara itu. Lantas, makanan itu dibawanya ke Surabaya untuk dicoba dikembangkan.Ternyata, langkahnya ini tidak mendapatkan dukungan penuh dari orangtua karena bangku kuliah ia tinggalkan demi menjalankan usaha yang belum tentu keberhasilannya saat itu. Apalagi, kata Hendy, keluarganya tidak ada yang berlatar belakang wirausaha atau menjalankan bisnis. "Dukungan finansial untuk modal waktu itu (pun) terbatas," ujarnya. Ia pun hanya dapat pinjaman uang dari adiknya sebesar Rp 4 juta untuk memulai bisnis kebab yang kini dikenal dengan Kebab Turki Baba Rafi. Nama usahanya itu berasal dari nama depan anaknya, Rafi Darmawan. Adapun kata "baba" yang merupakan bahasa Arab, artinya ayah. L – Lihat peluang yang ada, E – Evaluasi Peluang itu, T – Tirukan cara yang mungkin dapat diadopsi, A – Amati caranya dan lakukan, M – Modifikasi cara yang telah dipilih itu
Sewaktu memulai usaha itu, ia sudah berkeluarga. Istrinya pun turut andil dalam usaha kuliner ini karena bisnis kebab sendiri awalnya merupakan industri rumah tangga. Selain istrinya, ia pun menggandeng temannya, Hasan Baraja, dalam mendirikan usaha kebab Baba Rafi. "Beliau merupakan orang yang men-support awal berdirinya Baba Rafi," kata ayah dari Rafi Darmawan, Refa Audrey Zahira, dan Ready Enterprise ini. Niat dan modal pun tak cukup menyertai perkembangan usaha Hendy ini. Berbekal pengalaman mengikutiseminar hingga pertemuan dengan relasi bisnis, ia pun menciptakan moto "LETAM." "L – Lihat peluang yang ada, E – Evaluasi peluang itu, T – Tirukan cara yang mungkin dapat diadopsi, A – Amati caranya dan lakukan, M – Modifikasi cara yang telah dipilih itu," ujarnya. Ia menyebutkan, moto ini sudah muncul sedari awal sebelum usaha dimulai. Dengan semua bekal itu, tidak lantas ia mudah menjalani peruntungannya di bisnis kebab yang kini berkembang menjadi sejumlah produk kuliner, yakni roti Maryam Aba-Abi, Piramizza, dan Ayam Bakar Mas Mono.
Awalnya, bisnis yang dijalankannya bukan langsung berbentuk outlet, melainkan gerobak dorong berwarna kuning. Dengan gerobak buatan sendiri, ia pun mangkal di daerah Nginden Semolo, Surabaya. Ia ditemani seorang karyawan. Pahit-manisnya berbisnis pun ia rasakan. Hendy pun bercerita bagaimana ia berjualan sampai kehujanan, jatuh hingga rotinya berserakan di jalan. "Kehujanan, jatuh, roti pun langsung klemeran di jalan," kata Hendy. Tidak hanya sebatas itu, uang hasil penjualannya pun sempat dibawa pergi oleh karyawan penggantinya. Kesulitan lainnya adalah mengenai masalah pendanaan. Bunga pinjaman perbankan yang tinggi harus ia terima. Pernah ia diberikan suku bunga kredit untuk modal kerja hingga 18 persen. Namun, ia memaklumi dengan pemahaman bank tentunya melihat risiko dalam memberikan modal. Untungnya, bunga tersebut bisa terbayarkan dengan laba yang ia peroleh.
Buah manis pun akhirnya ia petik dari perjuangannya itu. Seorang Hendy kini bisa menjabat Presiden Direktur PT Baba Rafi Indonesia (kebab Turki Baba Rafi, Roti Maryam Aba-Abi, Nasi Goreng Kebab Baba Rafi, dan Chicken Kebab Baba Rafi), PT Piramida Zahira (Piramizza), dan PT Panen Raya Indonesia (ayam bakar MasMono). Bahkan, pria yang tidak menyelesaikan pendidikan strata satunya ini sampai bisa mendirikan perusahaan di Malaysia (Baba Rafi Malaysia Sdn Bhd).
Hendy menuturkan, alasannya ia merambah Malaysia karena kulturnya yang masih serumpun dengan Indonesia. Artinya, selera makanannya pun tidak jauh berbeda. "Jadi, saya melihat ini ada peluang besar yang bisa saya garap bersama tim saya dan saya berharap juga bisa sukses seperti di Indonesia," katanya. Apa yang diharapkannya itu berbuah hasil sebuah penghargaan, yaitu menjadi pemenang dalam Global LeadershipAwards 2011 untuk sektor makanan dan minuman ringan di Malaysia. Penghargaan tersebut hanya satu dari deretan penghargaan yang ia raih dari menjalankan bisnis sejak tahun 2003. Hanya dua tahun setelah memulai usaha, ia sudah meraih penghargaan tingkat provinsi, salah satunya ia berhasil menyabet juara pertama untuk "Entreprenur Business Plan" dari Universitas Petra, Surabaya. Setelah itu, menyusul penghargaan dari beberapa media nasional hingga Kementerian UKM dan Koperasi yang mengisi setiap tahunnya.
Penghargaan internasional pun ia dapatkan, salah satunya melalui Asia Pasific Entrepreneurship Awards 2008 dari Enterprise Asia from Malaysia tahun 2008. Minimal ada 20 penghargaan yang ia dapatkan dari keberhasilan wirausahanya, baik dari dalam maupun luar negeri. Pencapaiannya itu dapat dilihat dari menjamurnya gerai waralabanya. Kini, Hendy mempunyai lebih dari 750 outlet, baik di Indonesia maupun di Malaysia, 50 outlet Roti Maryam Aba-Abi, dan 75 outlet Piramizza di seluruh Indonesia. Restoran Ayam Bakar Mas Mono-nya pun sudah 20 buah di Jabodetabek. Usaha waralabanya ini pun berdampak pada kebutuhan tenaga kerja yang terbilang banyak.
Demi efisiensi, ia mendirikan Baba Rafi Academy, yakni lembaga pelatihan untuk memenuhi kebutuhan pegawai usahanya. Pendidikan ini diberikannya gratis bagi lulusan SMP hingga SMU yang mau bekerja di usahanya. "Sudah gratis, langsung kerja lagi," terang Hendy. Bahkan, dengan sembari tertawa, ia pun menyebutkan, "Kalau saya tidak sempat wisuda, tetapi mewisuda orang." Ini karena bagi lulusan akademi tersebut, ia mengadakan semacam wisuda kecil-kecilan. Hasilnya, lulusannya lumayan untuk membantu kebutuhan tenaga kerja hingga 100 orang per bulan. Bekerja sama dengan Magistra Utama, akademi ini telah berada di delapan kota, khususnya Jawa Timur dan Jawa Tengah. Penempatan lulusannya pun di seluruh Indonesia. Untuk ke depannya, Hendy berharap ia bisa membuka dua outlet dalam satu hari. Niatannya ini tentu akan membutuhkan banyak pegawai. Sudah tentu usahanya ini memberikan angin segar bagi para penganggur. Ia pun berniat terus mengembangkan bisnisnya di bidang kuliner dengan fokus pada pasar domestik.
 "Saya memang fokus saya di industri, di mana kami memang pada pengembangan jumlah jaringan outlet dalam lima tahun ke depan," ucap Hendy. Ia pun ingin ke depannya menggandeng banyak usaha kecil dan menengah dengan sejumlah lini usahanya. "Manfaatin, jangan orang luar yang masuk ke sini. Manfaatin resources local," kata Hendy, yang juga menjabat Wakil Ketua Komite Tetap untuk Pengembangan Wirausaha di Kadin Indonesia.


KIAT-KIAT SUKSES BERBISNIS

1. Mulailah dari Kesenangan Pribadi

Carilah usaha yang memang dekat dengan kesenangan atau kemampuan pribadi.  Kemampuan itu adalah modal kita yang pertama. Kemampuan ini akan berkembang terus, dan kita yang tahu seluk-beluknya. Setiap usaha punya kerumitan dan masalahnya sendiri.

2. Pelajari Dengan Seksama Bidang Usaha yang Akan Kita Geluti

Sebelum menerjuni sebuah usaha, kita perlu memahami karakteristik usaha tersebut agar tidak menjadi korban orang jahat yang memanfaatkan ketidaktahuan kita.

3. Susunlah Rencana Usaha

Perencanaan usaha meliputi bagaimana kita mengkonsep detail usaha kita, struktur permodalan, aspek-aspek teknis, dan manajemen pengelolaan usaha. Buatlah rencana tersebut dalam buku khusus. Susunlah langkah-langkahnya dengan sistematis. Buatlah target yang realistis, tidak terlalu mudah dan tidak pula muluk-muluk. Perencanaan yang baik akan menjadi panduan kita untuk mengelola suatu usaha.

4. Mengukur Peluang dari Usaha Baru

Kita dapat mengukur peluang dari usaha baru yang akan kita buat. Semua usaha baru dimulai karena ada kebutuhan.  Setelah kita mengidentifikasi adanya kebutuhan, barulah ada pasar yang potensial.

5. Lakukan Uji Coba

Jika memungkinkan, lakukan uji coba terhadap produk yang akan kita kembangkan. Uji coba berfungsi untuk mengetahui minat konsumen, hal-hal non-teknis yang kadang tidak terpikirkan, dan berbagai hal lain yang akan semakin menajamkan rencana usaha yang telah kita susun. Uji coba juga memungkinkan kita menghimpun kritik dan saran, mengetahui kekurangan produk untuk kita perbaiki, dan mengetahui kelebihannya untuk bisa kita maksimalkan.

6. Ciptakan Keunikan untuk Menarik Perhatian

Setiap produk harus mampu mencuri perhatian konsumen. Kita harus menciptakan keunikan untuk mencuri perhatian. Namun, keunikan tersebut tetap harus bercitra positif. Keunikan itu bisa diaplikasikan dalam bentuk merk, cara pengemasan, cara penyajian, servis purna layanan, dan sebagainya.

7. Jangan Menunda-nunda dan Jangan Terburu-buru

Bangkit dari kemalasan dan memutus rantai penundaan adalah langkah yang harus dilakukan untuk meraih sukses. Namun, bukan berarti kita boleh terburu-buru. Semua harus dilakukan dengan cermat, dimulai pada saat yang tepat, direncanakan dengan baik dan maksimal.

8. Siapkan Diri untuk Berkompetisi

Mulailah dari rancangan produk yang mampu bersaing, mental enterpreneur yang kuat dan tahan banting, serta kemampuan memperbarui ide dengan hal-hal baru yang lebih baik. Jika memungkinkan, ubahlah lawan menjadi kawan. Ubahlah persaingan menjadi mitra, minimal bangunlah iklim persaingan yang sehat.

9. Bersaing dalam Kualitas, bukan Harga

Bersainglah dengan meningkatkan kualitas, bukan menurunkan harga. Memang, pada akhirnya, harga memiliki pengaruh sangat kuat dalam persaingan. Namun, jika harga menjadi bagian utama persaingan, itu tidak tepat. Menurunkan harga membuat kita harus menurunkan kualitas. Kualitas yang buruk membuat konsumen menjauh. Sementara kualitas yang baik, membuat konsumen ikhlas jika harganya sedikit mahal.

10. Jadikan Konsumen Sebagai Mitra, Bahkan Konsultan

Mungkin kita sering mendengar istilah “Pembeli adalah raja.” Mereka harus kita layani sebaik-baiknya. Akan lebih baik jika bisa kita jadikan mitra. Bahkan, konsultan. Jangan segan-segan meminta pendapat mereka mengenai produk. Selain mendapat masukan berharga, cara semacam ini berfungsi membangun keterikatan. Mereka akan “merasa memiliki” produk tersebut.

11. Pertimbangkan Lokasi dan Tata Letak dengan baik

Untuk usaha kecil dalam bidang penjualan, promosi terbaik adalah lokasinya.  Tata letak pabrik dan toko yang baik akan mempermudah kemampuan produksi.

12.  Kemaslah Promosi Dengan Baik, Elegan, dan Tidak Norak

Promosi yang dikemas baik akan menaikkan citra produk. Bicara masalah promosi, sama sekali tidak bicara masalah kuantitas, tetapi kualitas. Promosi yang baik adalah tepat sasaran. Jangan sampai, promosi justru membuat konsumen terganggu. Promosi bisa dilakukan dengan membuat pamflet kecil yang disebarkan ke masyarakat, kartu nama yang disisipi informasi produk, keikutsertaan dalam event yang melibatkan massa sesuai pangsa pasar yang dibidik. Sesuaikan bahasa, desain, dan cara penyampaiannya dengan target tersebut.

13. Internet Marketing

Kita bisa memasarkan produk melalui internet dengan membuat blog, web, dan banneriklan. Keikutsertaan dalam jejaring sosial juga sangat membantu penyebaran informasi. Bahkan, citra suatu produk bisa dibangun dengan cara tersebut. Jadi, kesertaan kita dalam jaringan internet marketing dan bisnis online adalah sebuah terobosan.

14. Mencari modal atau partner

Jika tidak punya modal sendiri, maka kita perlu mencari kerjasama dengan orang lain.  Disarankan kita harus berhati-hati dalam masalah administrasi keuangannya, karena banyak kasus penipuan.  Banyak partner yang curang atau nakal.  Jika kita hanya punya kemampuan, misalnya, ada kemungkinan partner kita akan “menendang” kita keluar begitu dia dan anak buahnya menguasai keahlian yang diperlukan tersebut. Kita perlu menempatkan orang yang kita percaya untuk mengawasi keuangan, kalau bisa kita tangani sendiri soal uang ini.  Selalu berhati-hati agar tidak ditipu orang.

Sumber :
https://id-id.facebook.com/notes/jaringan-pengusaha-muslim-indonesia/strategi-bisnis-14-kiat-agar-usaha-kecil-sukses/274616539224997 
Copyright © Febriluthfiana Iswari