Android merupakan suatu
sistem operasi berbasis Linux yang diresmikan pada tahun 2007 dimana sistem
operasi ini dirancang untuk smartphone dan tablet PC. Ponsel Android pertama
dijual pada Oktober 2008. Android adalah sistem operasi dengan sumber terbuka,
hal ini memungkinkan perangkat lunak untuk dimodifikasi secara bebas. Android
terdiri dari beberapa versi, salah satunya adalah Honeycomb.
Android
Honeycomb
Setelah versi
Gingerbread kemudian rilislah salah satu versi baru yaitu Honeycomb pada 10 Mei
2011 untuk versi 3.1 dan pada 15 Juli 2011 untuk versi 3.2. Android Honeycomb adalah
suatu sistem operasi yang lebih diutamakan untuk tablet PC. Tablet pertama yang
dibuat untuk menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom.
Fitur-fitur yang terdapat pada Android
Honeycomb :
· User
Interface (UI) atau Antarmuka Pengguna dengan menggunakan masukan sentuh menggesek
(swiping), mengetuk (tapping), dan mencubit (pinching)
· Penanganan
Multitasking, yaitu dapat menjalankan banyak aplikasi dengan baik
· Adanya
Tab Notifikasi
· Memiliki
5 halaman Homescreens yang dapat dihiasi dengan widgets
· Keyboard
Virtual yang baru dan lebih besar
· Dapat
melakukan Copy-Paste
· Peningkatan
jangkauan konektivitas Wi-fi
· Banyak
device terkoneksi pada Bluetooth Tethering
Kelebihan Android Honeycomb
1. Dapat
menghasilkan efek grafik 3 dimensi.
2. Didesain
sesuai dengan spesifikasi layar tablet PC, maka dari itu Android versi 3
(Honeycomb) ini tidak bisa diterapkan pada smartphone biasa.
3. Pengguna
dapat berpindah aplikasi hanya dengan menyentuh sebuah icon pada system bar.
4. Keyboard
virtual yang lebih besar dan menyerupai desain keyboard pada PC biasa.
Kelemahan Android
Honeycomb
1. Hanya
dapat dijalankan pada tablet PC.
2. Tidak
adanya Data Usage untuk mengatur pemakaian paket data pada perangkat Android
yang bersangkutan.
3. Tidak
adanya fitur “folder” yang membuat home screen lebih terlihat rapi.
4. Tidak
adanya “swipe to delete” yaitu tidak dapat menutup aplikasi atau menghilangkan
notifikasi hanya dengan “swipe/geser”.
Sumber :